Perjumpaan pertama dengan Muslim
Terkejut dengan apa yang diyakini oleh Muslim
Diskusi kelompok soal Keyakinan
Pendeta Katolik Pindah ke Islam
Saya mengikuti Dia dan Menyerahkan diri saya kepada Tuhan
Istri dan Ayah saya ikut masuk Islam
Fenomena para Pendeta pada Pindah ke Islam
Nasihat dalam Melihat dan Mencari Kebenaran
Terkejut dengan apa yang diyakini oleh Muslim
Diskusi kelompok soal Keyakinan
Pendeta Katolik Pindah ke Islam
Saya mengikuti Dia dan Menyerahkan diri saya kepada Tuhan
Istri dan Ayah saya ikut masuk Islam
Fenomena para Pendeta pada Pindah ke Islam
Nasihat dalam Melihat dan Mencari Kebenaran
Banyak orang bertanya pada saya bagaimana seorang pendeta atau seorang pengkhotbah untuk jemaat Kristiani bisa masuk Islam, apalagi mengingat banyak hal negatif kita dengar tentang Islam dan Muslim setiap hari. Ijinkan saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua orang atas ketertarikannya dan dengan penuh kerendahan hati akan saya ceritakan, semoga Tuhan meridhoinya.
Seorang Pendeta Kristen (A Christian Priest)
Saya dilahirkan dalam keluarga Kristen yang kekristenannya sangat kuat,
di Midwest, Amerika Serikat. Keluarga dan nenek moyang kami tidak hanya
yang membangun gereja-gereja dan sekolah-sekolah di negeri ini, bahkan
sesungguhnya adalah orang-orang yang datang ke sini saat pertama kali.
Ketika saya masih di Sekolah Dasar kami pindah ke Houston, Texas, di
tahun 1949 (Sekarang saya sudah tua). Kami hadir di gereja secara
teratur dan saya dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas. Sebagai
seorang anak berumur belasan tahun, saya ingin mengunjungi
gereja-gereja lain untuk belajar lebih banyak tentang ajaran dan
keyakinan mereka. Gereja Baptis, Metodis, Episkopal, Gerakan Karismatik,
Nazaret, Gereja Kristus, Gereja Tuhan, Gereja Tuhan dalam Kristus,
Gospel Sepenuh, Agape, Katolik, Presbyterian dan masih lebih banyak
lagi. Saya belajar dan mengembangkan pengetahuan saya seperti orang
kehausan "Keyakinan" atau bisa kita katakan; "Kabar Baik." Penelitian
saya terhadap agama tidak hanya berhenti dalam Kristianitas. Tidak sama
sekali. Hinduisme, Judaisme, Buddhisme, Metafisik, kepercayaan Amerika
asli juga menjadi bagian dari studi saya. Hanya satu-satunya agama yang
tidak saya lirik secara serius adalah "Islam". Mengapa ? Pertanyaan
bagus.
Anyway, Saya menjadi sangat tertarik dengan berbagai tipe musik yang berbeda, khususnya Rohani dan Klasik. Karena seluruh keluarga saya relijius dan musik menjadi bagian dari hidup kami maka saya pun mempelajari lebih dalam kedua bidang itu. Semua itu menentukan posisi logika saya sebagai Pendeta Musik (Music Minister) di banyak gereja-gereja yang menjadi afiliasi saya selama bertahun-tahun. Saya mulai mengajarkan instrumen keyboard dari tahun 1960 dan pada tahun 1963 sudah memiliki studio sendiri di Laurel, Maryland, yang kami sebut dengan "Estes Music Studios."
Anyway, Saya menjadi sangat tertarik dengan berbagai tipe musik yang berbeda, khususnya Rohani dan Klasik. Karena seluruh keluarga saya relijius dan musik menjadi bagian dari hidup kami maka saya pun mempelajari lebih dalam kedua bidang itu. Semua itu menentukan posisi logika saya sebagai Pendeta Musik (Music Minister) di banyak gereja-gereja yang menjadi afiliasi saya selama bertahun-tahun. Saya mulai mengajarkan instrumen keyboard dari tahun 1960 dan pada tahun 1963 sudah memiliki studio sendiri di Laurel, Maryland, yang kami sebut dengan "Estes Music Studios."
Lebih dari 30 tahun saya dan ayah saya bekerja bersama di banyak proyek-proyek bisnis. Kami memiliki program-program untuk hiburan, pertunjukan, dan atraksi. Kami membuka toko piano dan organ di sepanjang jalan mulai dari Texas dan Oklahoma hingga ke Florida. Saya mendapat jutaan dolar pada tahun-tahun itu, namun tidak juga menemukan kedamaian pikiran yang hanya bisa diperoleh melalui pengetahuan akan kebenaran dan menemukan rancana yang riil tentang keselamatan. Saya yakin, sebagaimana pertanyaan yang sering muncul di hati kecil saya pada diri sendiri; "Mengapa Tuhan menciptakan saya ?" atau "Apa yang diinginkan oleh Tuhan untuk saya lakukan ?" atau "Sebenarnya, ngomong-ngomong, siapa sih Tuhan itu ?" "Mengapa kami mempercayai 'dosa asal ?" dan "Mengapa anak-anak lelaki Adam dipaksa menerima 'dosa-nya' dan kemudian sebagai konsekuensinya mereka harus dihukum selamanya. Namun jika anda menanyakan itu pada seseorang pendeta atau siapapun pemimpin Kristiani, mereka mungkin akan memberitahu anda bahwa anda harus meyakini itu tanpa perlu bertanya, atau itu adalah 'misteri' dan anda dilarang untuk bertanya.
Dan kemudian tentang konsep 'Trinitas'. Jika saya meminta pada
pengkhotbah atau pendeta untuk memberi saya ide tentang bagaimana 'satu'
bisa digambarkan menjadi 'tiga' atau bagaimana Tuhan sendiri, yang bisa
melakukan apa pun yang Dia kehendaki, tidak mampu walau sekedar
memaafkan dosa-dosa manusia, kecuali dengan menjelma menjadi manusia
yang lalu turun ke bumi, menjadi seorang pria, dan kemudian mengambil
alih dosa-dosa manusia. Harap diingat bahwa sepanjang Dia masih Tuhan
dari seluruh alam dan Dia berkehendak melakukan sesuatu, baik di luar
maupun di alam yang kita tahu, maka itu mudah bagi-Nya dan tak seorang
pun bisa menghalangi. Dan kemudian pada tahun 1991, saya mencari tahu
apa yang diyakini oleh Muslim tentang Bibel. Saya terkejut. Bagaimana
ini bisa ? Tidak hanya sampai di situ, mereka bahkan yakin bahwa Jesus
adalah :
- Pembawa pesan yang sesungguhnya dari Tuhan;
- Nabi dari Tuhan;
- Lahir secara ajaib tanpa campur tangan manusia dari perawan suci Maria;
- Ia adalah 'Kristus' atau sebagai juru selamat sebagaimana diprediksikan dalam Bibel;
- Dia bersama Tuhan sekarang
- Dan yang terpenting, dia akan datang kembali pada Hari Kiamat untuk memimpin orang-orang beriman untuk melawan kaum 'Antikristus'.
Ini sungguh di luar dugaan saya. Islam bahkan tahu lebih banyak tentang
Jesus ketimbang gambaran di Bibel, khususnya saat para evangelists (dan
kami juga) pergunakan untuk membenci Muslim dan Islam di seluruh dunia
dengan amat sangat. Jadi, mengapa dan apa yang saya ingin lakukan untuk
orang-orang ini ?
Perjumpaan Pertama dengan Muslim
Ayah saya sangat aktif mendukung aktivitas gereja, khususnya program
sekolah gereja. Ia menjadi pendeta dan ditasbihkan pada tahun 1970-an.
Ia dan istrinya (ibu tiri saya) kenal dengan banyak penginjil dan
pengkhotbah di TV dan bahkan mengunjungi Oral Roberts dan membantu
pembangunan "Menara do'a" ("Prayer Tower") di Tulsa, OK. Mereka
juga pendukung kuat untuk Jimmy Swaggart, Jim dan Tammy Fae Bakker,
Jerry Fallwell, John Haggi dan musuh terbesar Islam di Amerika, Pat
Robertson.
Father of Yusuf Estes |
Ayah dan istrinya bekerja bersama-sama dan menjadi orang yang paling
aktif dalam merekam "Puji-pujianan" di kaset dan mendistribusikan untuk
mereka secara gratis untuk pensiunan, rumah-rumah sakit, dan para
manula. Dan kemudian di tahun 1991 ia mulai terlibat bisnis dengan
orang-orang Mesir dan pada suatu waktu meminta saya untuk menemui salah
seorang dari mereka. Bagi saya ini ide menarik ketika mulai terpikirkan
untuk punya rasa internasionalisme. Anda tahu Piramida, Sphinx, Sungai
Nil, dan semua itu. Dan kemudian ayah saya menyebut bahwa pria yang
mesti saya temui tersebut adalah seorang 'Muslim.' Saya tidak percaya
dengan apa yang saya dengar. Seorang 'Muslim' ? Tidak. Saya tidak sudi.
Saya mengingatkan ayah saya tentang berbagai macam hal buruk yang pernah
kami dengar tentang orang-orang ini, mereka adalah teroris, pembajak,
penculik, pengebom dan apalagi yang orang tidak tahu siapa mereka ?
Belum lagi bahwa : mereka tidak percaya pada Tuhan; mereka menciumi
tanah lima kali sehari dan mereka menyembah kotak hitam di gurun.
Tidak. Saya tidak bakalan sudi menemui mereka. Saya tidak akan bertemu dengan seorang pria 'Muslim' pun, tidak juga dia.
Ayah saya bersikeras agar saya menemui dia dan ia berusaha meyakinkan saya bahwa ia seorang pria yang baik. Jadi saya akhirnya menyerah dan setuju untuk bertemu dengan si Muslim itu.
Tapi tentu dengan cara saya. Saya setuju bertemu dengan dia pada hari
Minggu tepat setelah selesai dari Gereja jadi kami dalam kondisi baik
dan siap untuk berdoa pada Tuhan. Saya membawa serta Al-Kitab di bawah
lenganku seperti biasa. Saya kenakan salib besar yang mengkilat
tergantung di leher saya dan tak lupa sebuah topi bertuliskan : "Jesus
adalah Tuhan" tepat di bagian depan. Istri dan kedua anak perempuan saya
juga datang dan kami siap untuk menemui si 'Muslim' itu.
Ketika saya tiba di toko dan menanyakan pada ayah saya mana si 'Muslim'
itu, ia menunjuk ke suatu arah, dan berkata : "Itu dia ada di sana."
Saya bingung. Itu bukanlah Muslim. Bukan.
Saya mencari seorang pria besar dengan jubah dan sorban di kepalanya,
jenggot yang bergelayut ke bawah hingga kemeja dan alisnya yang
melintang di depan.
Tapi pria ini tidak berjenggot. Faktanya, ia bahkan tidak punya rambut
di atas kepalanya. Ia malah cenderung botak. Dan ia sangat ramah dan
hangat, datang menghampiri lalu menjabat tangan saya. Ia pria yang
menyenangkan. Ini tidak masuk akal. Saya kira ia teroris dan bomber.
Apa-apaan ini ?
Terkejut dengan Apa yang Muslim Yakini
OK, tak apa. Saya juga punya hak untuk bekerja dengan orang ini. Ia
perlu 'diselamatkan' dan saya, dan Tuhan, akan melakukannya. Jadi,
setelah perkenalan singkat, saya tanya ke dia :
"Apa Anda percaya adanyaTuhan?"
Dia berkata: "Ya." (Bagus !)
Dia berkata: "Ya." (Bagus !)
Dan kemudian saya tanya : "Anda percaya Adam dan Hawa?"
Dia menjawab: "Ya."
Dia menjawab: "Ya."
Saya lalu tanya: "Bagaimana dengan Ibrahim (Abraham) ? Anda meyakini dia dan bagaimana ia mencoba mengorbankan anaknya demi Tuhan ?"
Ia menjawab: "Ya."
Ia menjawab: "Ya."
Kemudian saya tanya : "Bagaimana dengan Musa ?"
Lagi ia menjawab : "Ya."
Lagi ia menjawab : "Ya."
Kemudian : "Bagaimana dengan nabi-nabi lain, Daud (David), Sulaiman (Solomon) dan Yahya (John) sang Pembaptis ?"
Ia menjawab : "Ya."
Ia menjawab : "Ya."
Saya bertanya : "Anda percaya Injil (Bible) ?"
Lagi, ia menjawab : "Ya."
Lagi, ia menjawab : "Ya."
Jadi, sekarang tiba saatnya untuk satu pertanyaan besar : "Apakah anda
percaya Isa Almasih (Jesus) ? Bahwa dia adalah Kristus dari Tuhan (the
Christ of God) ?"
Lagi ia menjawab : "Ya."
Lagi ia menjawab : "Ya."
Baik, sekarang, persoalan tampak lebih mudah dari yang saya kira. Tadi itu baru saja persiapan untuk pembaptisan buat dia hanya saja dia tidak tahu. Lagi pula, saya sendirian yang melakukan. Aku telah memenangkan jiwa demi Tuhan hari demi hari namun apa yang barusan terjadi akan menjadi sebuah prestasi besar bagiku, menangkap salah satu dari 'Muslim-muslim' dan 'mengubah agama mereka' ke Kristiani. Saya tanya dia apakah ia suka teh dan ia bilang ya. Maka, kami pergi ke kedai kecil di mall dan duduk di sana berbincang-bincang tentang topik kesukaan saya : Keyakinan. Saat kami duduk di warung kopi kecil selama berjam-jam untuk berbincang-bincang (bahkan aku yang terlalu banyak bicara) saya tahu bahwa ia seorang pria yang baik, sabar, dan bahkan sedikit pemalu. Dia mendengarkan dengan seksama setiap kata yang saya ucapkan dan sama sekali tidak menginterupsi walau hanya sekali. Saya menyukai orang ini dan saya pikir ia punya potensi untuk menjadi seorang Kristen yang baik. Sedikit demi sedikit saya menjadi tahu hal positif terhadap apa yang tampak di depan mata saya.
Dan yang terpenting adalah bahwa saya setuju dengan ayah saya untuk berbisnis dengan pria ini dan bahkan mendorong ayah agar saya bisa melakukan perjalanan panjang dengannya untuk tujuan bisnis, melintasi bagian utara Texas. Hari demi hari, kami berkendaraan bersama dan berdiskusi mengenai berbagai isu termasuk perbedaan keyakinan yang dimiliki oleh beragam orang. Dan sepanjang perjalanan tersebut, saya tentu saja sambil menghidupkan siaran radio favorit saya, yakni tentang peribadatan dan pujian untuk membantu memasukkan pesan-pesan pada individu miskin rohani ini. Kami berbincang tentang konsep Tuhan; makna hidup; tujuan penciptaan; nabi dan misi-misi mereka dan bagaimana Tuhan memperlihatkan kehendak-Nya kepada umat manusia. Kami juga berbagi pengalaman-pengalaman pribadi dan ide-ide tersebut dengan lancar.
Suatu hari saya datang dan tahu bahwa teman saya Muhamad akan pindah
rumah dari yang sebelumnya tinggal bersama rekannya dan bahwa ia
sementara waktu akan tinggal di Masjid. Saya menemui ayah saya dan
meminta beliau untuk mengundang Muhamad datang dan tinggal bersama kami
di Amerika. Rumah kami cukup besar dan jika Muhamad bersedia tinggal
bersama kami, maka kami bisa berbagi tugas dan pengeluaran serta kita
pun bisa siap kapan pun untuk pergi keliling melakukan perjalanan. Ayah
setuju dan Muhamad pun pindah dan tinggal bersama kami.
Tentu saja kami masih punya waktu untuk melakukan kunjungan terhadap pengkhotbah dan penginjil di seluruh negara bagian Texas. Salah satu dari mereka tinggal di Texas -- perbatasan Mexico dan yang lainnya tinggal di dekat perbatasan Oklahoma. Salah seorang pendeta suka dengan salib besar terbuat dari kayu yang besarnya melebihi mobil. Dia membawa balok kayu berbentuk salib besar itu dengan memanggul di atas pundaknya dan bagian bawahnya ditarik di atas tanah lalu ia bawa turun ke jalan tol. Orang-orang pada menghentikan mobil mereka dan menghampiri dia lalu bertanya apa yang sedang terjadi dan ia pun memberikan pamflet, brosur, dan booklet tentang agama Kristen.
Diskusi Kelompok tentang Keyakinan
Suatu hari teman saya yang mengenakan salib mendapat serangan jantung
dan dilarikan ke rumah Sakit Veteran dan harus opname di sana untuk
beberapa waktu yang lama. Saya manfaatkan kunjungan saya ke sahabat saya
(yang sakit di rumah sakit) tersebut beberapa kali seminggu dan
mengajak Muhamad turut serta dengan harapan bahwa kami bisa berbagi
bersama mengenai subyek keyakinan dan agama. Sahabat saya (sesama
pendeta yang sakit tersebut) sama sekali tidak terkesan dan jelas bahwa
ia tidak ingin tahu apa-apa tentang Islam. Kemudian pada suatu hari
seorang pria yang sekamar dengan teman saya yang sakit datang masuk ke
ruangan sambil mengendarai kursi rodanya. Saya menghampiri dia (pria di
atas kursi roda itu) lalu menanyakan namanya, namun ia jawab tidak
apa-apa. Dan ketika saya tanya dari mana asalnya, (pria di atas kursi
roda tersebut) bilang bahwa ia berasal dari Planet Jupiter. Saya bingung
atas jawaban pria ini dan mulai bertanya-tanya apakah benar saya berada
di bangsal perawatan jantung ataukah bangsal perawatan pasien sakit
jiwa?
Saya tahu ia pastilah seorang pria yang tengah kesepian dan depresi dan
butuh seseorang dalam hidupnya. Jadi, saya mulai menjadi 'saksi' baginya
tentang Tuhan. Saya bacakan alkitab Junus (Jonah) dari Perjanjian Lama.
Saya ceritakan Nabi Junus yang telah dikirim oleh Tuhan untuk menyeru
kaumnya ke jalan yang benar. Junus telah meninggalkan kaumnya dan
melarikan diri dengan menggunakan kapal meninggalkan kota untuk pergi
mengarungi lautan. Namun di tengah laut tiba-tiba badai datang dan kapal
pun hampir terbalik kemudian orang-orang membawa Junus ke tepi kapal
dan melemparkan dia ke tengah laut. Sebuah ikan hiu datang ke permukaan
dan menelan Junus lalu kembali ke dasar laut, dan Junus berada di dalam
perut ikan selama 3 hari 3 malam. Namun berkat rahmat Allah ikan itu
kembali ke permukaan dan memuntahkan Junus hingga ke luar dari perut
ikan. Junus kembali pulang ke kota dengan selamat, ke kota Nineveh. Ide
darin kisah ini adalah bahwa kita tidak bisa benar-benar lari dari
masalah karena kita selalu tahu bahwa kita tidak sendiri. Ada yang maha
tahu, Tuhan selalu tahu apa yang kita kerjakan.
Setelah berbagi cerita ini dengan pria di atas kursi roda itu, ia mendongak dan melihat ke arah saya, kemudian minta maaf. Ia menyesal atas sikap kasarnya pada saya dan memberitahu saya bahwa ia akhir-akhir ini telah mengalami masalah yang sangat serius. Kemudian ia mengatakan bahwa ia ingin mengakui sesuatu hal kepada saya. Dan saya bilang bahwa saya bukanlah pendeta katolik dan bahwa saya tidak menangani pengakuan dosa (confessions). Ia menjawab bahwa ia tahu itu. Faktanya, ia malah berkata : "Saya seorang pendeta Katolik."
Saya sangat terkejut. Jadi saya barusan mengkhotbahi tentang Kristiani pada seorang pendeta ! Dunia apa gerangan yang terjadi di sini ? Pendeta (yang duduk di atas kursi roda itu) mulai berbagi cerita tentang misinya sebagai misionaris untuk gereja selama lebih dari 12 tahun ke Amerika Selatan dan Tengah dan bahkan di "Dapur Neraka"-nya New York (New York's 'Hell's Kitchen'). Ketika ia keluar dari rumah sakit dan butuh tempat untuk pemulihan fisik, dari pada membiarkan dia pergi dan tinggal bersama keluarga Katolik, saya beritahu ayah saya untuk mengundang sahabat baru saya ini untuk tinggal bersama kami dan Muhamad. Ayah setuju dan kita semua sepakat bahwa ia akan segera pindah ke rumah kami.
Selama perjalanan ke rumah kami, saya berbicara pada pendeta itu tentang
beberapa konsep keyakinan Islam dan alangkah kagetnya saya bahwa ia
setuju untuk berbagi dan bahkan ingin berdiskusi lebih dalam lagi dengan
saya. Saya juga terkejut ketika dia menceritakan pada saya bahwa
pendeta Katolik sebenarnya juga mempelajari Islam dan bahkan beberapa
meraih gelar doktor di bidang ini. Ini sungguh mencerahkan saya. Tapi
masih ada lebih banyak lagi yang kemudian membuka pikiran saya.
Setelah sahabat saya tinggal menetap bersama kami, setiap malam kita
semua berkumpul di meja makan usai makan malam, untuk mendiskusikan
agama. Ayah saya membawa Al-Kitab Versinya King James (King James Version of the Bible), Saya sendiri membawa versi Al-Kitab Standard yang telah direvisi (Revised Standard Version of the Bible),
istri saya membawa versi lain lagi dari Al-Kitab (mungkin seperti versi
'Berita Baik untuk Manusia Modern' punyanya Jimmy Swaggart) (Jimmy Swaggart's 'Good News For Modern Man.'). Pendeta sahabat saya, tentu saja, punya Al-Kitab Katolik (Catholic Bible)
yang punya tujuh buku lebih banyak yakni Al-Kitabnya Protestan. Jadi
kami semua lebih banyak menghabiskan waktu membicarakan mana Al-Kitab
yang benar atau yang paling benar, ketimbang mencoba untuk meyakinkan
Muhamad agar menjadi Kristen.
Pada titik ini saya ingat untuk menanyakan pada Muhamad berapa banyak
versi Quran setelah 1400 lebih Quran ada di Bumi. Dia menjawab bahwa
hanya ada SATU QURAN. Dan bahwa kitab suci itu tidak pernah berubah. Ia
bahkan memberitahu saya bahwa ratusan juta Muslim telah hafal Quran dan
juga telah mengajarkannya pada orang lain hingga hafal sampul-demi
sampul, huruf demi huruf, dengan sempurna, tanpa ada kesalahan sedikit
pun, tersebar di seluruh dunia di berbagai negara. Berabad-abad sejak
Quran pertama kali diturunkan dihafal langsung oleh Rosulullah dan para
sahabat-sahabatnya, di luar kepala, di samping dicatat secara tertulis,
sempurna tanpa cacat, tanpa kesalahan satu titik pun.
Mata saya terbelalak. Suatu hal yang sulit dipercaya ! Di atas semuanya, bahasa asli Al-Qur'an masih terjaga keasliannya, sementara Bahasa Asli Al-Kitab telah lama mati berabad-abad yang lalu dan dokumentasinya itu sendiri telah lama hilang selama ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Jadi, hal seperti ini bagaimana bisa begitu mudah melestarikan dan membaca dari halaman demi halaman.
Mata saya terbelalak. Suatu hal yang sulit dipercaya ! Di atas semuanya, bahasa asli Al-Qur'an masih terjaga keasliannya, sementara Bahasa Asli Al-Kitab telah lama mati berabad-abad yang lalu dan dokumentasinya itu sendiri telah lama hilang selama ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Jadi, hal seperti ini bagaimana bisa begitu mudah melestarikan dan membaca dari halaman demi halaman.
Pendeta Katolik Masuk Islam
Anyway, pada suatu hari pendeta Katolik sahabat saya bertanya pada
Muhamad apakah dia bisa ikut dengannya pergi ke Masjid untuk melihat
seperti apa situasi di sana. Mereka kembali dan menceritakan
pengalamannya di sana dan kami tak sabar ingin tahu seperti apa upacara
(seremoni) peribadatan mereka dan apa yang mereka lakukan. Dia berkata
bahwa ia tidak sungguh-sungguh melihat adanya seremoni seperti yang saya
maksud. Mereka (kaum Muslim) sekedar datang, sembahyang, berdo'a, dan
pergi. Saya tanya : "Mereka pergi ? Tak ada khotbah, tak ada
nyanyi-nyanyi, tak ada musik ?" Teman saya bilang ya, benar begitu.
Beberapa hari berlalu dan kemudian pendeta Katolik itu kembali meminta
pada Muhammad agar ia diijinkan untuk ikut dengannya lagi pergi ke
Masjid. Tapi kali ini berbeda. Lama sekali mereka pergi dan tidak
pulang-pulang. Hingga hari menjadi gelap dan kami khawatir kalau-kalau
terjadi sesuatu pada mereka. Akhirnya mereka pulang juga, dan ketika
mereka datang dan saya bukakan pintu saya mengenali betul Muhamad, tapi
siapa pria dengan pakaian panjang di sebelahnya ? Seseorang memakai
jubah putih dan peci putih. Tunggu sebentar ! Bukankah itu pendeta
Katolik itu ? Spontan saya tanya ke dia : "Pete? -- Apakah kamu menjadi
seorang Muslim ? Dia bilang bahwa ia telah masuk Islam pada hari ini.
PENDETA MENJADI MUSLIM !! Lalu apa yang terjadi selanjutnya ? (Anda akan
lihat).
Saya mengikuti dia dan Menyerahkan Diri Saya pada Tuhan
Jadi, saya pergi ke lantai atas untuk memikirkan sesuatu, dan mulai
berbicara pada istri saya tentang agama secara lebih menyeluruh. Istri
saya kemudian memberitahu saya bahwa ia juga sudah masuk Islam, karena
dia tahu bahwa ini adalah kebenaran. Saya sungguh terkejut untuk ke
sekian kalinya. Saya balik lagi ke lantai bawah dan membangunkan Muhamad
lalu mengajak dia keluar untuk mendiskusikan sesuatu. Kami berjalan dan
berbicara secara panjang lebar semalaman. Menjelang fajar (waktu subuh
untuk Muslim) saya tahu kebenaran itu telah datang akhir-akhir ini dan
sekarang tiba bagian saya. Saya pergi ke belakang rumah ayah saya dan di
atas potongan papan kayu tua saya berbaring dan meletakkan kepala saya
sujud di atas tanah seperti arah orang Muslim sholat lima waktu sehari.
Sekarang, dalam posisi seperti itu, dengan tubuh terbaring di atas
lapisan kayu dan kepala saya dalam sujud menyentuh tanah, saya memohon :
'Ya Tuhan. Jika Engkau di sana, bimbing saya, bimbing saya. Dan
beberapa saat kemudian saya bangkit mengangkat kepala saya dan saya
perhatikan sesuatu. Tidak, saya tidak melihat sesuatu burung atau
malaikat datang dari langit atau mendengar suara atau musik, juga tidak
melihat cahaya atau kilatan. Apa yang saya lihat adalah sebuah perubahan
dalam diri saya."
Saya sadar sekarang, lebih dari sebelumnya bahwa kinilah saatnya saya berhenti berbohong dan menipu diri sendiri, melakukan transaksi bisnis licik. Sekarang saatnya saya sungguh-sungguh menjadi seorang yang jujur dan pria yang lurus. Saya tahu sekarang apa yang harus saya lakukan. Jadi saya pergi ke lantai atas lalu mandi, membersihkan diri, dengan pikiran yang berbeda, menjadi orang yang berbeda, dengan membasuh semua dosa-dosa saya atas apa yang telah saya lakukan selama ini bertahun-tahun. Dan sekarang saya datang dalam kehidupan yang baru dan menyegarkan. Sebuah kehidupan yang berpijak pada kebenaran dan pembuktian.
Saya sadar sekarang, lebih dari sebelumnya bahwa kinilah saatnya saya berhenti berbohong dan menipu diri sendiri, melakukan transaksi bisnis licik. Sekarang saatnya saya sungguh-sungguh menjadi seorang yang jujur dan pria yang lurus. Saya tahu sekarang apa yang harus saya lakukan. Jadi saya pergi ke lantai atas lalu mandi, membersihkan diri, dengan pikiran yang berbeda, menjadi orang yang berbeda, dengan membasuh semua dosa-dosa saya atas apa yang telah saya lakukan selama ini bertahun-tahun. Dan sekarang saya datang dalam kehidupan yang baru dan menyegarkan. Sebuah kehidupan yang berpijak pada kebenaran dan pembuktian.
Sekitar pukul 11:00 pagi saat itu, Saya berdiri di hadapan dua orang
saksi, satu mantan pendeta yang dikenal dengan Pastor Jacob Petrus
(Father Peter Jacob's), dan yang satunya lagi adalah Muhamad Abdul
Rahman (Mohamed Abel Rehman) dan mengikrarkan kalimat sahadat (Kesaksian
terbuka bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
Rosul Allah).
Istri dan Ayah Saya Ikut serta Masuk Islam
Beberapa menit kemudian istri saya menyusul dan mengikrarkan kalimat
shahadat. Tapi sekarang dia disaksikan oleh tiga orang saksi (saya
menjadi saksi ketiga).
Ayah saya sedikit lebih berhati-hati dalam hal agama dan menunggu
beberapa bulan sebelum beliau juga mengucapkan kalimat shahadat. Tapi
akhirnya ia justru sangat berkomitmen untuk Islam dan mulai mengajak
sembahyang berjamaah dengan saya dan Muslim lainnya di Masjid lokal.
Anak-anak segera kami ambil dari sekolah Kristen untuk kami pindahkan ke
Sekolah Islam. Dan sekarang sepuluh tahun kemudian mereka telah hafal
banyak surah serta ayat-ayat suci Al-Quran serta memahami ajaran-ajaran
Islam.
Ayah dari istri saya yang terakhir mengakui bahwa Jesus tidak bisa
menjadi anak Tuhan dan pastilah dia seorang nabi dari Tuhan, tetapi
bukan Tuhan.
Sekarang berhentilah sejenak dan berpikir. Sebuah rumah tangga dan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang dan kelompok etnis yang berbeda datang bersama-sama dalam kebenaran untuk belajar dan mengetahui bagaimana menyembah sang Pencipta, Pemelihara seluruh alam semesta. Pikirkan. Seorang Pastor Katolik. Seorang minister musik dan pendeta (minister of music and preacher). Seorang minister dan pendiri sekolah Kristen. Dan mereka semua masuk Islam ! Hanya berkat rahmat-Nya kami semua memperoleh bimbingan untuk melihat kebenaran nyata Islam tanpa penghalang lagi.
Fenomena Para Pendeta pada Masuk Islam
Jika saya berhenti di sini, saya yakin bahwa anda pasti mengakui,
setidaknya, ini cerita yang luar biasa bukan ? Setelah itu semua, tiga
pemimpin agama dari denominasi terpisah, yang tadinya keyakinan mereka
tampak saling berlawanan, semuanya sama-sama masuk ke dalam satu
keyakinan yang sama dalam waktu yang bersamaan, dan segera setelah itu
berada dalam satu rumah spiritual yang sama ?
Tapi itu belum semuanya. Ada lagi ! Di tahun yang sama, ketika saya berada di Grand Prairie, Texas (dekat Dallas) saya berjumpa dengan seorang mahasiswa Seminary Baptis dari Tennessee bernama Joe, yang masuk Islam setelah membaca Qur'an di saat sedang mengikuti kelas BAPTIST SEMINARY COLLEGE!
Tapi itu belum semuanya. Ada lagi ! Di tahun yang sama, ketika saya berada di Grand Prairie, Texas (dekat Dallas) saya berjumpa dengan seorang mahasiswa Seminary Baptis dari Tennessee bernama Joe, yang masuk Islam setelah membaca Qur'an di saat sedang mengikuti kelas BAPTIST SEMINARY COLLEGE!
Ada lagi yang lain. Saya ingat peristiwa seorang Pemimpin Katolik, di
sebuah perguruan tinggi di kota, yang berbicara begitu banyak tentang
kebaikan Islam dengan bersemangat sehingga mendorong saya untuk
menanyakan padanya kenapa tidak masuk Islam saja. Ia menjawab : "Apa ?
Dan saya kehilangan pekerjaan saya ?" - Namanya adalah Pastor John (Father John) dan ada harapan baginya.
Lagi ? Ya. Setahun kemudian saya bertemu seorang mantan Pastor Katolik
yang telah menjadi misionaris selama 8 tahun di Afrika. Dia mempelajari
Islam saat berada di sana dan kemudian masuk Islam. Ia mengubah namanya
menjadi Omar dan pindah ke Dallas Texas.
Ada lagi ? Ya, sekali lagi, ada. Dua tahun kemudian saat berada di San Antonio, Texas saya diperkenalkan dengan seorang mantan Uskup Arch Gereja Ortodoks Rusia yang mempelajari Islam dan kemudian meninggalkan posisinya untuk masuk Islam.
Dan sejak saya menjadi 'pendeta'-nya Islam dan menjadi salah seorang
pemimpin untuk kaum Muslim di seluruh Amerika dan bahkan di seluruh
dunia, saya bertemu lebih banyak lagi individu-individu yang juga
seorang pemimpin, pengajar, dan sarjana dari agama lain yang telah
mempelajari Islam kemudian masuk Islam. Mereka berasal dari Hindu,
Yahudi, Katolik, Protestan, Saksi Jehovah, Yunani dan Rusia Ortodoks,
Kristen Koptik dari Mesir, gereja non-denominasi dan bahkan ilmuwan yang
tadinya atheis.
Mengapa ? Pertanyaan bagus.
Saran untuk Mencari Kebenaran
Ijinkan saya untuk memberi saran bagi pencari kebenaran untuk melakukan SEMBILAN LANGKAH untuk memurnikan pikiran :
- Bersihkan pikiran, hati, dan jiwa baik mereka.
- Hapuskan semua prasangka buruk dan persepsi yang salah.
- Baca terjemahan dan makna Qur'an yang baik dalam bahasa yang paling bisa dimengerti.(Lebih baik baca Quran yang diterjemahkan oleh ahlinya, yakni kaum Muslim sendiri yang paling mengetahui makna/tafsir Qur'an yang benar dan bukan oleh orang non muslim yang terjemahannya sangat bias, sembrono, semaunya, karena didasari oleh niat dan hati yang jahat.) (Kalimat dalam kurung adalah tambahan dari penerjemah).
- Luangkan waktu.
- Baca dan renungkan.
- Berpikir dan berdo'alah.
- Dan tetaplah mohon petunjuk pada Tuhan yang menciptakan anda saat pertama kali, untuk mendapat bimbingan ke arah kebenaran.
- Tetaplah pada hal-hal di atas selama beberapa bulan. Dan lakukan itu secara teratur.
- Di atas semuanya, jangan biarkan orang lain meracuni pikiran atau mempengaruhi anda di saat anda sedang dalam keadaan "jiwanya terlahir kembali."
Selebihnya adalah urusan anda dengan Tuhan Yang Maha Pencipta. Jika anda
sungguh-sungguh mencintai-Nya, maka Dia sudah tahu dan Dia yang akan
menunjukkan jalan tergantung pada hati kita masing-masing.
Jadi, sekarang anda telah mendapat pengenalan awal dari cerita saya
tentang bagaimana saya bisa masuk Islam dan menjadi Muslim. Ada lebih
banyak lagi di Internet cerita seperti yang saya alami ini dan lebih
banyak lagi gambaran yang tak kalah baiknya. Silakan luangkan waktu anda
untuk mengunjungi situs-situs Islam yang baik, yang dikelola oleh kaum
Muslim dan bukan situs yang berkedok Islam tapi menjelek-jelekkan Islam,
musuh-musuh Islam, dan mari kita berbagi bersama dalam kebenaran
berdasarkan bukti untuk memahami asal muasal kita dan tujuan hidup kita
sebelum dan sesudah kita mati.
Dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada Anda yang telah mengirimi saya email pada hari ini. Jika anda tidak mengirim email itu sebelumnya, saya mungkin masih juga tidak menyelesaikan tugas saya untuk menuliskan cerita saya sekali lagi tentang bagaimana "Pendeta dan Pengkhotbah Kristiani Masuk Islam" ("Priest and Preachers Are Coming to Islam.")
Dan sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada Anda yang telah mengirimi saya email pada hari ini. Jika anda tidak mengirim email itu sebelumnya, saya mungkin masih juga tidak menyelesaikan tugas saya untuk menuliskan cerita saya sekali lagi tentang bagaimana "Pendeta dan Pengkhotbah Kristiani Masuk Islam" ("Priest and Preachers Are Coming to Islam.")
Semoga Allah membimbing Anda dalam perjalanan Anda menuju kebenaran yang
hakiki. Amin. Dan semoga Dia membuka pintu hati dan pikiran anda pada
kenyataan dunia ini dan tujuan hidup ini, amin.
Salam damai untuk anda dan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Pencipta dan Pemelihara semua yang ada di dunia ini.
Temanmu,
Yusuf Estes
Reproduksi oleh Sheikh Yusuf Estes. Kunjungi www.IslamTomorrow.com.
Juga klik di sini untuk melihat video/kuliahnya berjudul "Cool Islam".Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Wiji Alfianto. Kisah di atas adalah email balasan dari Yusuf Estes untuk seorang warganegara Jepang yang bekerja sebagai koresponden surat kabar terkenal Jepang,
subhanallah..
BalasHapus...situs islam yg dikelola oleh orang islam, bukan situs islam yg dikelola oleh orang kristen. situs islam yg dikelola orang kristen sering kali jadi jebakan orang2 islam apabila terjadi diskusi/dialog, pemilik situs sering kali mengurangi dan menambah komentar orang islam, untuk kepentingan ego mereka bukan utk kepentingan umatnya. situs2 macam www.isadanislam.com; www.isadanalquran.com; dan masih byk lagi. hati2lah!
BalasHapus