Hannah Snider adalah salah satu wanita Los Angeles, Amerika Serikat,
yang sejak lama meyakini bahwa Tuhan itu harusnya satu. Namun, ia sama
sekali tidak mengetahui tentang Islam kecuali dari media Barat yang
cenderung menyebarkan stigma negatif tentang Islam. Hannah sebenarnya
pernah bertemu bahkan memiliki teman Muslim, namun mereka tidak pernah
mendakwahkan apa itu Islam kepada Hannah.
"Alasan saya tidak
pernah tahu tentang agama agung ini karena tidak ada yang pernah
mengatakan kepada saya. Aku punya teman sekamar Muslim, telah bertemu
dengan orang Muslim, tapi tak seorang pun memberitahu saya apa yang umat
Islam yakini," kata Hannah mengenang masa lalunya.
Merasa
keyakinannya terhadap Tuhan yang satu belum bertemu dengan agama yang
benar, Hannah mulai mempelajari berbagai agama yang diketahuinya.
Bertahun-tahun Hannah mencoba memahami tentang berbagai agama itu seraya
membandingkan dengan fitrah keyakinannya. Sampai suatu ketika, seorang
teman meminta Hannah menjelaskan keyakinan dasarnya.
Hannah
menjelaskan kepada temannya itu bahwa ia percaya Tuhan tapi tak
menganut satu agamapun. Lalu teman tersebut menjelaskan tentang Islam
sekaligus sambil berdiskusi untuk 'meluruskan' Hannah.
"Dia
mengoreksi saya dengan menjelaskan bagaimana Islam masuk ke dalam
keyakinan saya, dan saya mulai meneliti dan belajar dan membaca
Al-Quran," kata Hannah.
Akhirnya, setelah meneliti dan
mempelajari Al-Qur'an, Hannah yakin bahwa inilah keyakinan yang selama
ini ia cari. Pada 27 Mei 2011, Hannah bersyahadat, mendeklarasikan
imannya dalam Islam. Namun Hannah mengaku sebenarnya ia telah
berkeyakinan Muslim sejak lama.
"Saya selalu Muslim, tapi tidak menyadarinya. Saya selalu percaya pada satu Tuhan. Hati saya telah Muslim," katanya.
Tidak
lama setelah bersyahadat, Hannah segera berdakwah. Ia tak ingin seperti
teman dan orang yang dikenalnya sebelumnya yang tak pernah menyampaikan
Islam kepada orang yang ditemuinya. Ia tak ingin ada Hannah-Hannah lain
yang 'tertunda' masuk Islam karena tidak pernah tahu apa itu Islam
kecuali dari media yang mengumbar sentimen anti-Islam.
Kini,
diakui atau tidak, Hannah bak humas bagi Islam. Orang-orang nyaman
mengajukan pertanyaan-pertanyaan padanya tentang agama barunya, baik di
toko kelontong, atau di mal, atau di kantor. [Disarikan dari Republika]
Semoga Allah swt memberi anda rahmat dan teguh dalam agamanya dan berdakwah selalu
BalasHapus