Seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi, Tagatat Tejasen, mengucapkan
dua kalimat syahadat setelah mengkaji Al-Qur'an, khususnya surat
An-Nisa' ayat 56. Uniknya, sebelum menjadi Muslim, ceramah Tejasen
tentang ayat tersebut telah membuat lima mahasiswanya masuk Islam.
Ketertarikan Tejasen pada Al-Qur'an berawal dari Konferensi Kedokteran
Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981. Dalam
konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim
menyodori Tejasen beberapa ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan
anatomi.
Tejasen mengatakan, bahwa agamanya –Budha- juga memiliki bukti-bukti
serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio.
Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta Tejasen untuk
menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.
Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran
yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi
yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan
bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya.
Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi
darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.
Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah
makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi
asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi
modern dengan apa yang disebutkan Al-Qur'an.
Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi,
ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi,
lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis,
Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis,
terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang
terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat
terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis),
seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak
berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur
sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.
Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan
perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Al-Qur'an.
Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan
orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan
kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka
merasakan pedihnya azab Allah.
Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Al-Qur'an yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”
Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan
oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Al-Qur'an
ini bersumber dari manusia?”
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak
menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia
kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya
Muhammad menerimanya?”
Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat
Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.
Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang
Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan
kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya.
Ia membenarkannya.
Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan
sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi
yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa
kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan,
telah mengislamkan lima mahasiswanya.
Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang
diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti
serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan
ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu,
Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana
Muslim dan non-Muslim.
Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju ke podium. Di hadapan
seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada
Al-Qur'an dan kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya
meyakini kebenaran Islam.
“Segala yang terekam dalam Al-Quran 1.400 tahun yang lalu pastilah
kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak
bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang
diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Pidato itu diakhiri
Tejasen dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itu,
Tejasen menjadi Muslim. [IK. Rewrite from Republika]
Cari TiketPesawat Online Super Cepat dan murah??
BalasHapushttp://selltiket.com
Booking di SELLTIKET.COM aja!!!
CEPAT,….TEPAT,….DAN HARGA TERJANGKAU!!!
Ingin usaha menjadi agen tiket pesawat??
Yang memiliki potensi penghasilan tanpa batas.
Bergabung segera di http://agen.selltiket.com
INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI :
No handphone :085365566333
PIN : 5A298D36
Segera Mendaftar Sebelum Terlambat. !!!
Subhanallah..
BalasHapusAlhamdulillah
BalasHapus