Masuk Islamnya petugas keamanan penjara Guantanamo menjadi salah satu
kisah nyata paling menarik dari CNN. Media raksasa Amerika Serikat (AS)
itu juga mengungkapkan bagaimana dan mengapa Terry Holdbrooks yang
atheis itu bisa memeluk Islam.
Mediaite.com melansir cerita luar biasa dari CNN itu, Sabtu (7/4). Kisah
dimulai saat Holdbrooks tiba di Guantanamo pada tahun 2003. Pria
berusia 19 tahun itu adalah seorang penganut atheis.
Tugas menjaga Guantanamo membuat Holdbrooks dapat menyaksikan dari dekat
bagaimana kehidupan para tahanan Muslim. Ia juga menyempatkan
berkomunikasi dengan sejumlah tahanan yang bisa berbahasa Inggris.
Hari-hari Holdbrooks menjaga Guantanamo tiba-tiba menjadi hari-hari yang
mengherankan, sekaligus mengagumkan. Pasalnya, Holdbrooks menyaksikan
pemandangan yang tidak pernah ia lihat. Bahkan tidak pernah ia
bayangkan.
Ia menyaksikan rutinitas orang-orang Muslim di Guantamo bangun pagi,
bahkan dini hari. Orang-orang Muslim itu juga tetap tersenyum meskipun
mereka terkunci di sebuah kamp penjara dengan sedikit harapan kebebasan.
Ternyata siksaan yang mereka alami selama di penjara tidak bisa
merenggut kebahagiaan yang terpancar dari aura wajah dan senyum mereka.
Sementara bagi Holdbrooks, orang-orang Barat yang katanya hidup bebas,
kehidupan mereka justru dilanda kegelisahan. Termasuk para tentara dan
penjaga penjara.
Di tengah keheranan dan kekaguman itu, Holdbrooks mulai berpikir ada
sesuatu yang lebih dari Islam yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.
Seperti layaknya orang penasaran, ia mulai menanyakan banyak hal.
Holdbrooks mulai berbicara selama berjam-jam dengan para tahanan
mengenai Islam. Seorang tahanan bahkan memberikan salinan kitab suci Al
Qur’an untuk ia pelajari dan membawanya untuk mengubah cara hidupnya.
Ketika ia mendekati seorang tahanan dan memintanya untuk membimbingnya
menjadi seorang Muslim, ia diperingati oleh tahanan Muslim itu bahwa
keyakinannya akan mengubah hidupnya.
“Anda memahami jika Anda menjadi seorang Muslim, unit Anda akan melihat
Anda dengan cara yang berbeda, keluarga Anda, negara Anda. Anda paham,
negara Anda akan melihat Anda dengan cara yang tidak baik. Ini akan
membuat banyak hal sulit bagi Anda,” tahanan Muslim itu, kenang
Holdbrooks.
Namun hidayah yang telah mengalir dalam hati Holdbrooks membuatnya tidak
mempedulikan segala kemungkinan buruk yang akan menimpanya jika ia
memeluk Islam. Maka dengan segala keteguhannya, Holdbrooks pun
mengikrarkan dua kalimat syahadat. Setelah menjadi mualaf, Holdbrooks
kemudian meninggalkan dinas militer dan menjadi seorang aktivis yang
vokal menentang kamp di Teluk Guantanamo. Holdbrooks mungkin telah
kehilangan peluang karir dan banyak materi, tetapi kisah nyata
keislamannya telah menjadi inspirasi bagi sekian banyak calon mualaf
dan membangkitkan kesadaran ribuan umat Islam untuk membela sesama
muslim dari kezaliman musuh-musuh Islam. [IK/CNN/Ar/bsb]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar