Selasa, 16 April 2013

Kisah Nyata Di Balik Masuk Islamnya Petugas Guantanamo

Masuk Islamnya petugas keamanan penjara Guantanamo menjadi salah satu kisah nyata paling menarik dari CNN. Media raksasa Amerika Serikat (AS) itu juga mengungkapkan bagaimana dan mengapa Terry Holdbrooks yang atheis itu bisa memeluk Islam.

Mediaite.com melansir cerita luar biasa dari CNN itu, Sabtu (7/4). Kisah dimulai saat Holdbrooks tiba di Guantanamo pada tahun 2003. Pria berusia 19 tahun itu adalah seorang penganut atheis.

Tugas menjaga Guantanamo membuat Holdbrooks dapat menyaksikan dari dekat bagaimana kehidupan para tahanan Muslim. Ia juga menyempatkan berkomunikasi dengan sejumlah tahanan yang bisa berbahasa Inggris.


Hari-hari Holdbrooks menjaga Guantanamo tiba-tiba menjadi hari-hari yang mengherankan, sekaligus mengagumkan. Pasalnya, Holdbrooks menyaksikan pemandangan yang tidak pernah ia lihat. Bahkan tidak pernah ia bayangkan.

Ia menyaksikan rutinitas orang-orang Muslim di Guantamo bangun pagi, bahkan dini hari. Orang-orang Muslim itu juga tetap tersenyum meskipun mereka terkunci di sebuah kamp penjara dengan sedikit harapan kebebasan. Ternyata siksaan yang mereka alami selama di penjara tidak bisa merenggut kebahagiaan yang terpancar dari aura wajah dan senyum mereka.

Sementara bagi Holdbrooks, orang-orang Barat yang katanya hidup bebas, kehidupan mereka justru dilanda kegelisahan. Termasuk para tentara dan penjaga penjara.

Di tengah keheranan dan kekaguman itu, Holdbrooks mulai berpikir ada sesuatu yang lebih dari Islam yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya.

Seperti layaknya orang penasaran, ia mulai menanyakan banyak hal. Holdbrooks mulai berbicara selama berjam-jam dengan para tahanan mengenai Islam. Seorang tahanan bahkan memberikan salinan kitab suci Al Qur’an untuk ia pelajari dan membawanya untuk mengubah cara hidupnya.

Ketika ia mendekati seorang tahanan dan memintanya untuk membimbingnya menjadi seorang Muslim, ia diperingati oleh tahanan Muslim itu bahwa keyakinannya akan mengubah hidupnya.

“Anda memahami jika Anda menjadi seorang Muslim, unit Anda akan melihat Anda dengan cara yang berbeda, keluarga Anda, negara Anda. Anda paham, negara Anda akan melihat Anda dengan cara yang tidak baik. Ini akan membuat banyak hal sulit bagi Anda,” tahanan Muslim itu, kenang Holdbrooks.

Namun hidayah yang telah mengalir dalam hati Holdbrooks membuatnya tidak mempedulikan segala kemungkinan buruk yang akan menimpanya jika ia memeluk Islam. Maka dengan segala keteguhannya, Holdbrooks pun mengikrarkan dua kalimat syahadat. Setelah menjadi mualaf, Holdbrooks kemudian meninggalkan dinas militer dan menjadi seorang aktivis yang vokal menentang kamp di Teluk Guantanamo. Holdbrooks mungkin telah kehilangan peluang karir dan banyak materi, tetapi kisah nyata keislamannya telah menjadi inspirasi bagi sekian banyak calon mualaf dan membangkitkan kesadaran ribuan umat Islam untuk membela sesama muslim dari kezaliman musuh-musuh Islam. [IK/CNN/Ar/bsb]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar