Minggu, 21 April 2013

Cara Masuk Islam



Baca Al-Qur'an dan fahami tafsirnya menurut bahasa yang anda mengerti. Kemudian bandingkan kebenarannya dengan agama selain Islam, terutama mengenai sifat-sifat ketuhanan Allah. Jika anda masih ragu jumpai para ulama islam yang shaleh dan taat beribadah dan dialog dengan mereka secara tuntas dengan hati yang tulus. Jika anda telah meyakini kebenaran agama Islam segera masuk Islam.
Masuk Islam cukup melalui seorang muslim yang Alim dan taat, lebih baik melalui ulama yang mengerti agama asal anda. Anda akan diajarkan teknis cara masuk Islam, yaitu: "aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu utusan Allah". Kemudian minta padanya agar di ajarkan Islam secara keseluruhan, memang memerlukan waktu. Namun bersabarlah karena anda sedang berjalan di jalan petunjuk.

Rabu, 17 April 2013

Setelah menentang Islam politikus Swiss masuk Islam

Politikus Swiss Daniel Streich, yang menjadi terkenal karena penentangannya terhadap pembangunan Mesjid di kampung halamannya, kini malah memeluk Islam, keyakinan yang dulu dicercanya.

Daniel Streich adalah salah seorang anggota partai Rakyat Swiss (Swiss People's Party (SVP)) di  Switzerland. Seorang politikus terkenal, karena sikapnya yang keras menentang pembangunan menara Mesjid di seluruh negara Swiss. Ia secara aktif menggalang sentimen anti-Muslim di seantero Swiss. Karena kampanyenya yang demikian kerasnya menentang Islam, ia menempati posisi rangking teratas di Swiss Army.

Seorang aktifis feminis radikal masuk Islam

Ini semua dimulai karena sebuah kesalahan komputer.
Dia adalah seorang gadis Southern Baptist, seorang feminis radikal, dan seorang jurnalis untuk media siaran. Dia seorang gadis dengan kemampuan yang tidak biasa, sangat menonjol di sekolah, menjadi unggulan di usianya, penerima beasiswa, menjalankan bisnis sendiri, bersaing dengan para profesional dan berhasil memperoleh penghargaan--semua itu berhasil ia capai saat masih menjadi mahasiswa. Kemudian pada suatu hari sebuah kesalahan komputer (computer error) terjadi, yang membuat dirinya menjalani sebuah misi sebagai seorang Kristen yang taat, untuk suatu tujuan. Akhirnya, ternyata, hasilnya justru sebaliknya. Sesuatu terjadi yang pada akhirnya mengubah seluruh hidupnya dan orang-orang di sekitarnya.

Ini terjadi pada tahun 1975 ketika pertama kalinya komputer digunakan untuk pra-regristasi sebuah kelas di perguruan tinggi. Dia mengambil program kesarjanaan di bidang Pariwisata. Ia melakukan pra-pendaftaran untuk kelasnya dan kemudian kembali ke Oklahoma City untuk mengurus bisnis. Tiba waktunya kembali ternyata kepergiannya tertunda dan ia balik ke kampus dua minggu setelah kelas dimulai. Ketinggalan pelajaran mungkin bukan masalah baginya, namun ia terkejut ketika mendapati bahwa kesalahan registrasi di komputer malah menempatkan dirinya di kelas Teater, kelas di mana para mahasiswa diminta untuk tampil di depan kelas di hadapan mahasiswa lainnya. Ia tidak bisa mengganti kelas itu karena terlalu terlambat untuk mengubahnya. Membatalkan atau gagal di kelas tersebut juga bukan sebuah pilihan baik mengingat dirinya adalah penerima beasiswa dan bahwa menerima predikat 'F' akan berbahaya. 

Pendeta Kristen Yusuf Estes Masuk Islam

Seorang Pendeta Kristen (A Christian Priest)

Perjumpaan pertama dengan Muslim
Terkejut dengan apa yang diyakini oleh Muslim
Diskusi kelompok soal Keyakinan
Pendeta Katolik Pindah ke Islam
Saya mengikuti Dia dan Menyerahkan diri saya kepada Tuhan
Istri dan Ayah saya ikut masuk Islam
Fenomena para Pendeta pada Pindah ke Islam
Nasihat dalam Melihat dan Mencari Kebenaran


Banyak orang bertanya pada saya bagaimana seorang pendeta atau seorang pengkhotbah untuk jemaat Kristiani bisa masuk Islam, apalagi mengingat banyak hal negatif kita dengar tentang Islam dan Muslim setiap hari. Ijinkan saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua orang atas ketertarikannya dan dengan penuh kerendahan hati akan saya ceritakan, semoga Tuhan meridhoinya.

Anak pendeta masuk Islam "Syamsul Arifin Nababan"

Menarik cerita teman yang ada di Solo yang mengatakan dia berteman dengan Syamsul Arifin Nababan (SAN), dari informasi yang saya dapat melalui telpon SAN adalah seorang Da’i bermarga Nababan ayah beliau  seorang pendeta dan Ibunda beliau seorang pemandu paduan suara di gereja.
Setelah saya googling ternyata SAN ini punya perjalanan hidup yang menarik sejak kecil-selama memeluk agama kristen sampai akhirnya berpindah menjadi muslim.
Dituturkan, beliau 7 bersaudara  dibesarkan dalam keluarga kristiani yang taat, “keluarga saya  keluarga yang demokratis”, kata SAN suatu saat.
Berbeda proses menjadi muallaf dengan tokoh-tokoh yang  lain seperti Ustadz Cahyono yang masuk Islam karena tersayat-sayat hatinya ketika mendengar suara azan magrib waktu beliau selesai main sepakbola atau WS.Rendra ’si burung merak’ yang tergetar hatinya ketika melihat rapinya orang yang lagi sholat khususnya waktu melihat jemaah tengah rukuk dan sujud, SAN bermula sering membaca…..

William Suhaib Webb: Mualaf yang Menjadi 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, Pada usia 14 tahun, krisis keyakinan dalam diri Webb menjelma pada ketidakpercayaan pada agama yang dipeluknya, dan mulai terlibat kenakalan dan bergabung dengan sebuah geng lokal. Ia juga menjadi seorang DJ hip-hop dan produser lokal yang sukses, serta melakukan rekaman bersama sejumlah artis.

Namun demikian, dengan semua itu, Webb mengaku tak bahagia. "Aku sukses secara materiil, namun secara interal merasa kosong," katanya. Kekosongan itu membuatnya kerap merasa tertekan dan sedih. "Padahal hidupku dikelilingi uang, perempuan, klub, dan geng yang hebat. Semua berjalan dengan baik,' katanya.

Setelah masuk Islam, Webb meninggalkan karirnya di dunia musik yang telah menghidupinya itu. Ia mengikuti gairahnya menyelami dunia pendidikan. Setelah memperoleh gelar sarjananya di University of Central Oklahoma, ia berguru intensif mengenai ilmu-ilmu Islam dari seorang ulama terkenal berdarah Senegal.

George Wenur, Tersentuh Azan di Tepi Israel (I)

REPUBLIKA.CO.ID, Hawa dingin Perth, Australia mengantarkan Republika bertemu seorang general manajer hotel terkemuka di kota tersebut, Rabu (23/5). Dia adalah George Wenur yang kini menjadi nahkoda King's Hotel Perth. Sosok enerjik ini bukan pemain baru di dunia perhotelan. Bersama manajemen hotel Four Season, dia sudah melanglang buana mengelola bisnis yang satu ini.

Selidik punya selidik, penggemar motor gede Harley Davidson ini ternyata seorang mualaf. Sebenarnya dia terlahir sebagai seorang katolik. Namun demikian George menghabiskan masa kecilnya di lingkungan Islam. Di tumbuh di sekitar Masjid Al Falah, Surabaya. Sejak masa kecil itulah sebenarnya dia sudah mulai kontak dengan Islam.

Setamat dari SMA Santa Maria Surabaya, dia kemudian meneruskan kuliah perhotelan di Swiss. Setelah tiga tahun kuliah, George yang lahir 4 Oktober 1960 ini kemudian terjun ke dunia kerja. Setelah beberapa saat mencoba kerja di hotel, pada tahun 1986 dia ingin mencoba dunia baru dengan bekerja di kapal pesiar asal Italia. Dari sinilah kisah hidupnya berubah.

Irene Handono: Menyaksikan ‘Film’ Dirinya Saat Masih Non-Muslim

'Itu bukan sebuah pikiran. Tapi sebuah film di depan mata saya tentang hidup saya sendiri. Semua lengkap, sangat jelas.'
Ketika menjadi mualaf pada 1983 lalu, mantan biarawati Irene Handono, menyimpan perasaan bahwa Allah tidak adil terhadap dirinya. Ia terus bertanya dan berusaha mencari jawaban mengapa ia dilahirkan sebagai non-Muslim. ''Kenapa saya tidak dilahirkan dari keluarga Muslim yang taat. Apa alasan Allah menjadikan saya sebagai mantan kafir,'' kata pemilik nama asli Han Hoo Lie ini.

Hingga 1991, pertanyaan itu belum juga terjawab. Jawaban akan kegelisihan hatinya baru muncul ketika menunaikan ibadah haji pada 1992. Wanita berdarah Cina ini berangkat haji bersama 400 orang jamaah reguler lainnya yang tergabung dalam kloter 18 dari Embarkasi Surabaya.

Dr M Yahya Waloni Menemukan Kebenaran dalam Islam

Sebagai pakar teologi, Pendeta Yahya Yopie Waloni sangat mengetahui teori-teori yang ada dalam agama Islam. Meskipun masih beragama Kristen, Yahya memandang teori apa pun yang ada di Islam sangat benar. Islam pun, mampu menceritakan peradaban dunia dari yang lalu sampai sekarang. Bahkan, agama Kristen diceritakan pula dalam Islam.

Namun, menurut pria kelahiran Manado tahun 1970 ini, yang paling membuatnya tunduk patuh hingga memutuskan untuk masuk Islam pada Oktober 2006 adalah Islam menunjuk satu individu yang sangat tepat untuk menyebarkan ajarannya. "Ada satu individu yang membuat saya tunduk dan patuh, dia buta huruf tapi bisa menyusun Alquran secara sistematis," ujar pria yang mengganti namanya menjadi M Yahya Waloni setelah memeluk agama Islam itu kepada Republika.

Wanita Ini Menangis Setelah Membuka Al Quran

Pengalaman sejati dari Pakar Journalisme, Raya Shokatfard, Muslimah asal Iran, tahun 1968, saat usia 19 tahun "Aku meninggalkan Iran, pindah ke AS. Aku tinggalkan pula Islam dan identitas sebagai Muslim,'

Seperti remaja AS pada umumnya: bersenang-senang dan diliputi kilau duniawi. Kemudian memulai ''impian Amerika''-nya dengan merintis bisnis membuka toko pakaian di Manhattan, Kalifornia Selatan, akhirnya sukses dan kaya raya saat beralih ke bisnis real estate. Mampu meraih gelar sarjana, master dibidang jurnalisme dan komunikasi publik dari Southern Oregon University (SOU). Ia punya mobil Rolls Royce dan tinggal di rumah megah di tepi pantai. Kebunnya amat luas dengan aneka ternak hidup di dalamnya. Berkeliling dunia. Dan kemewahan lainnya. Namun ada satu yang kurang, dia merasakan adanya kekosongan jiwa, "Saya mulai merasakan sesuatu yang hilang, terasa sangat kosong," kenangnya.
Beragam workshop dan kuliah, diikuti untuk bisa menjawab permasalahan jiwanya. Perjalanan pencarian Tuhan diawali dengan ketertarikan kedamaian dalam ajaran agama itu. Dia pun menjadi penganut Hindu. Merasa kurang puas, ia lalu mencari Tuhan pada agama Buddha. Ia pun menjadi umat Buddha. Tak lama, ia keluar dari agama Budha, merasa belum terjawab eksistensi ketuhanan. Bergabung dengan gerakan yang popular di Amerika yaitu New Age yang mengajarkan kebebasan diri tanpa Tuhan, "Anda adalah master dalam kehidupan Anda, Anda memiliki takdir sendiri, Anda adalah Tuhan dalam kehidupan Anda, dan banyak elemen lain yang saya pelajari di sana. Tapi, kemudian saya berpikir, saya tak mampu menjadi master dalam perjalanan hidup saya. Saya tidak dapat membayangkan ke mana hidup saya akan pergi. Saya pun tak nyaman di sana,"

Pencarian dilanjutkan pada agama Kristen, ia menjadi penganut Kristiani cukup lama hampir tujuh setengah tahun. Ia begitu tertarik dan terpesona dengan kebersamaan dan persaudaraan umat Kristiani yang kuat. Lalu,
jadilah ia penganut Kristen yang taat ke gereja, mempelajari Alkitab, bahkan mengajarkannya. Ia juga belajar teologi Kristen di sebuah universitas. Tapi, lagi-lagi
Raya merasa gelisah. Ia merasa belum menemukan Tuhan yang diinginkannya. Sebelum memantapkan diri mencari Tuhan di agama lain, ia sempat pamit pada pastur.

Puncak pencarian Tuhan diusia 62 tahun, di titik inilah ia mulai tertarik kembali pada Islam. Selama 15 tahun kehilangan Tuhan, kekosongan jiwa. Jatuh bangun mencari eksistensi Tuhan. Beragam agama sudah ia anut. Namun, siapa sangka, Islam-lah yang mampu menjawab semuanya.

Ia membaca Surah al-Fatihah saat pertama kali membuka Alquran setelah kemurtadannya, sembari menangis. Hanya dengan tujuh ayat dalam surah pembuka Kitabullah, al-Fatihah, dia sudah menyadari kesalahannya dan menyadari bahwa Allahlah satu-satunya Tuhan, tiada yang berhak disembah selain Allah.

Keyakinan dalam Islam, membuatnya sangat aktif dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia menjadi asisten editor di SOU untuk situs islam yang berbasis di Los Angeles.

Ia pun menjadi koresponden asing, penulis, editor dan produser film dokumenter untuk web onislam.net. Ia juga pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi dan konsultan untuk situs Reading Islam. Melalui jurnalistik, Raya aktif menyuarakan perdamaian dan hak asasi perempuan.

Penyerang bersenjata pada Film Batman “The Dark Knight Rises” Masuk Islam di Penjara

Orang yang menembak sejumlah penonton di sebuah bioskop Aurora, Colorado, termasuk diantaranya  warga Indonesia,  saat pemutaran “The Dark Knight Rises” musim panas lalu dilaporkan telah memeluk Islam dan telah melakukan kewajiban sholat wajib lima kali sehari.
Sebuah sumber mengatakan  di penjara  James Holmes telah berjenggot bulan lalu , dikabarkan ia  telah temukan imannya. Sumber itu mengatakan Holmes telah menjadi Muslim .
Holmes sekarang sholat lima kali sehari, melakukan puasa dan menghabiskan setiap harinya mempelajari Alquran, kata sumber kepada Enquirer.
Banyak pihak yang menutupi kabar ini, dan memberikan stempel buruk akan Islam dan Islamnya Holmes. Dan menuduh bahwa bila memang Holmes telah berpindah ke Islam, maka karena keyakinannya itu maka ia  membunuh orang di bioskop sewaktu pemutaran perdana Film Batman “The dark Knight Rises” adalah jihadnya untuk membunuh kaum kafir.
Salah satu situs, salon, mempertanyakan,  “Apakah jika Holmes tiba-tiba pindah agama menjadi Pantekosta yang taat atau Hindu yang taat di penjara, akankah para  blogger akan menghubungkan agama yang baru dianutnya itu dengan penembakan/kejahatan  yang lalu dalam cara mereka memandang sekarang?” (Dz/WT/THG)

Yusha Evans : Misionaris yang Masuk Islam Setelah Menantang Khatib

Yusha Evans merupakan seorang misionaris muda yang lahir di South Carolina, Amerika Serikat. Dia dibesarkan oleh kakek (IndianAmerika) dan nenek (Irlandia) nya yang sangat konservatif dan selalu mengajarkannya berdoa sebelum makan, sebelum tidur, tidak boleh menyalakan musik keras-keras, tidak membawa perempuan ke rumah. ‘’Itu yang saya pelajari di sekolah Minggu,’’ ujar Yusha. Masa kecilnya dihabiskan bersama nenek dan kakeknya. Menginjak usia 14 tahun, neneknya mengajak Yusha ke sebuah pelayanan Sabtu yang benar-benar berbeda dengan apa yang dialaminya di sekolah Minggu.
Di sana mereka bermain bola, voli, basket. Di pelayanan Sabtu, Yusha juga menemukan banyak makanan, kue, dan permen. Di akhir pertemuan, pastor yang memimpin acara itu mulai memberikan pengajaran tentang agama. Ia sangat menyukainya, karena tempat itu seperti sekolah normal.

Rekor, Islam Agama Paling Cepat Berkembang di California

Islam kini tercatat sebagai agama yang paling cepat berkembang di negara bagian California, Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan pesat itu terutama terjadi di San Diego, daerah kedua yang paling padat penduduknya di California. Demikian temuan sensus baru-baru ini.

Sensus yang diprakarsai Asosiasi Statistik dari Badan Keagamaan AS itu menunjukkan, jumlah umat Islam di San Diego County tumbuh sebesar 179 persen dari 7.878 pengikut menjadi 21.994 pada kurun waktu satu dekade antara 2000 sampai 2010. Pertumbuhan pesat itu menempatkan Islam menjadi agama terbesar ketujuh di wilayah tersebut.

Sensus itu juga mengungkapkan, secara nasional, Islam tumbuh sebesar satu juta pengikut antara 2000 hingga 2010. Dengan demikian, pertumbuhan Islam lebih cepat daripada Mormonisme, yang kini memiliki pengikut 1,9 juta orang. Islam tumbuh sebesar 67 persen melampaui Mormonisme yang tumbuh sebesar 46 persen.

Islam Paling Cepat Menyebar Dibanding Agama Lainnya

Data statistik Dar al Ber Society menunjukkan, Islam adalah agama yang paling cepat menyebar di dunia dibandingkan seluruh agama lainnya yang jumlahnya mencapai 4.200 agama. Di Dubai, tercatat 4.229 orang masuk Islam melalui lembaga itu selama tahun 2012.

Seperti dilaporkan Khaleej times, data tersebut juga merinci 2.322 orang yang memeluk Islam berasal dari 77 negara berbeda, 70 persen diantaranya adalah perempuan.

Direktur Jenderal Departemen Urusan Agama Dubai Hamad Al Shaibani menuturkan, Dar al Ber Society menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang dibutuhkan oleh mualaf, termasuk kajian pembinaan dan konsultasi.

"Kami memberikan banyak perhatian kepada para mualaf. Kami menyediakan sejumlah kajian ceramah, kegiatan keagamaan dan pelatihan bagi mereka dan anggota keluarga mereka," kata Shaibani.

"Para mualaf itu juga dilengkapi dengan semua jenis publikasi seperti CD, kaset, booklet tentang Islam dalam berbagai bahasa,” tambah Shaibani yang berharap hal itu membantu para mualaf menjawab semua pertanyaan mereka tentang keyakinan baru mereka. [IK/Rpb/bsb]

Jumlah Masjid di Tajikistan Terus Bertambah

Jumlah Masjid di Tajikistan Terus Bertambah - 31 fasilitas keagamaan baru, termasuk 11 masjid besar, telah terdaftar di Tajikistan. Demikian diungkapkan, Kepala Komite Urusan Agama Tajikistan (CRA), Abdurahim Khloqov, dalam sebuah konferensi pers di Dushanbe, Senin (11/7) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Kholiqov juga membantah laporan yang dirilis oleh beberapa media Tajikistan bahwa ada hambatan dalam proses pendaftaran di asosiasi keagamaan. Menurut dia, pemberitaan media itu tidak mendasar.

"Situasi yang berlangsung dalam asosiasi keagamaan jauh lebih menguntungkan di Tajikistan daripada negara Muslim lain," kata dia seperti dikutip dari Asia-Plus, Selasa (12/7).

Muslim Bordeaux Akhirnya Berhasil Beli Tanah Gereja untuk Bangun Masjid

Muslim Bordeaux, Perancis, akan memiliki masjid baru. Setelah berbulan-bulan melakukan negosiasi, akhirnya Muslim kota Bordeaux berhasil membeli sebidang tanah dari gereja untuk membangun sebuah masjid baru.

Sejumlah pengamat menilai kesepakatan itu sangat unik, terutama karena komunitas umat Islam di Bordeaux membeli tanah untuk pendirian masjid itu dari Gereja Katolik.

Asosiasi Budaya Islam di kota Bordeaux yang membeli tanah itu menyatakan kesepakatan tersebut telah menyebabkan kontroversi ketika beberapa anggota partai sayap kanan yang berkuasa dan anti-Islam di kota itu menentangnya. Namun demikian, yang memiliki hak untuk menjual adalah pihak gereja selaku pemilik tanah yang telah menyetujui menjual tanah itu pada pihak Asosiasi Budaya Islam yang dipimpin oleh Muhammad Boer.

Pihak Muslim dan gereja menyepakati haraga sekitar 240 ribu euro untuk tanah itu. Umat Islam Bordeaux mengumpulkan dan untuk membayarnya dari sumbangan internal umat Islam di kota itu yang sejauh ini terkumpul 60 ribu euro.

Walikota Bordeaux sendiri menegaskan bahwa dirinya mendukung pembelian tanah untuk pembangunan masjid itu. Walikota mendukung hal-hal seperti itu sebagai bagian dari "dialog antar agama." [IK/EM/bsb]

Muslim Terus Bertambah, Sisilia Akan Bangun Masjid Besar

Seiring peningkatan jumlah Muslim yang terus bertambah, pulau Sisilia, Italia Selatan, akan mendirikan masjid besar untuk membantu warga Muslim di sana menunaikan shalat berjama'ah.

"Sisilia sangat antusias tentang hosting Islam,"kata Walikota Vittorio Sgarbi, yang dikutip ANSA, Senin (30/ 1).

Menurut walikota, pembangunan masjid itu sangat penting bagi Sisilia sebagaimana pulau itu menyediakan gereja bagi komunitas Kristen yang mayoritas. Masjid besar itu, walikota menambahkan, akan dibangun di kota Salemi, daerah barat daya Sisilia.

10 Tahun Pasca Serangan WTC, Masjid di AS Bertambah 74 Persen

Peristiwa serangan atas World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 silam, yang mengkambinghitamkan Islam dan umatnya, ternyata tidak mampu menghambat pertambahan jumlah masjid di Amerika Serikat (AS). Penelitian terbaru menunjukkan, jumlah masjid di AS meningkat 74 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Yaitu dari 1.206 masjid pada tahun 2000 menjadi 2.106 masjid pada tahun 2010.

"Kami menghitung ada 2.100 lebih sedikit masjid di Amerika. Dan itu merupakan pertambahan yang berarti sejak (tahun) 2000. Jumlah jamaah masjid juga bertambah," kata Ihsan Bagby, associate professor studi keislaman di Universitas Kentucky.

Bagby merupakan ketua tim penelitian terbaru bertajuk "The American Mosque 2011: Basic Characteristics of the American Mosque, Attitudes of Mosque Leaders" itu. Hasil penelitian tersebut dirilis AP, Rabu (01/03).

Penelitian itu juga menunjukkan, New York, tempat peristiwa 9/11 terjadi, memiliki jumlah masjid terbesar yaitu sebanyak 257 masjid. Selanjutnya California dengan 246 masjid, Texas 166 dan Florida 118 masjid.

Penghitungan jumlah seluruh masjid di AS itu dimulai sejak Juli 2010. Didapati ada 2.106 masjid setelah perhitungan selesai. Dari jumlah itu dipilih 727 masjid secara acak untuk dilakukan 524 wawancara terhadap imam masjid. Diantaranya untuk mengamati penerimaan warga AS terhadap Islam.

Menurut pendapat 25 persen imam masjid yang menjadi responden dalam penelitian itu masyarakat AS memiliki sikap menentang terhadap Islam. Angka itu menurun jika dibandingkan dengan tahun 2000 yang mencapai 54 persen. [IK/Hdy]

16 Wanita Asia Bersyahadat di Dubai

Departemen Urusan Islam dan Kegiatan Amal Dubai menyatakan, 16 orang wanita asal asia telah masuk Islam di Dubai. Sebagian besar wanita itu berasal dari Filipinan. Demikian, seperti dilansir Hidayatullah, Jum'at (16/9).

“Para muallaf ini dengan rela mendekati departemen ini untuk secara resmi menyatakan syahadat dan percaya bahwa agama Islam adalah agama yang benar untuk kebahagiaan hidup dan akhirat”, demikian kata pejabat senior seperti dikutip Dr Omar Al Khatib Assisten Direktur Umum Departemen Urusan Islam Dubai.

Setelah bersyahadat, para mualah mendapatkan pelayanan dari Departemen Urusan Islam Dubai berupa penjelasan dan pendidikan tentang Islam yang merupakan agama toleran dan cinta damai.

Lebih 100 Mualaf per Bulan, Orang Bersyahadat di Dubai Terus Meningkat

Jumlah non-Muslim dari berbagai negara yang memeluk Islam di Dubai terus meningkat. Di tahun 2010, salah satu Emirat di UEA itu menjadi saksi 1.521 orang asing mengikrarkan syahadat di sana. Jumlah mualaf asing itu meningkat 44 persen dibandingkan 1.059 orang di tahun sebelumnya.

Pada Oktober 2011 saja, 100 orang dari berbagai kebangsaan dilaporkan telah mengikrarkan syahadat di Pusat Informasi Darul Bir Society.

Pusat Informasi yang berada di Al Dhiyafa Street, Bur Dubai itu dikunjungi ratusan orang setiap hari untuk mengetahui informasi tentang agama Islam. Jumlah pengunjung yang terus meningkat mengindikasikan pertumbuhan minat warga dunia untuk memahami Islam.

Sentimen Anti-Islam Malah Menambah Jumlah Mualaf

Sentimen anti-Islam di sejumlah negara ternyata justru semakin menambah jumlah orang yang mempelajari Islam dan kemudian memeluknya. Fenomena itu antara lain terjadi di Perancis dan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Prancis membuat aturan melarang jilbab. Bahkan mantan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyebarkan Islamofobia dengan berusaha menggelar debat publik membandingkan Islam dengan nilai-nilai yang dianut negara sekuler. Bukannya menggerus jumlah Muslim di negara itu, "gerakan kebencian" terhadap Islam itu justru membuat warga Prancis berbondong-bondong masuk Islam hingga membuat populasi Muslim kini mencapai 6 juta jiwa! Jumlah itu merupakan angka muslim terbesar di negara Eropa, bahkan lebih besar dari jumlah umat Katolik Roma di Prancis.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis yang menangani masalah isu-isu agama, Bernard Godard, takjub dengan pertumbuhan umat Islam yang terus meningkat itu.

"Fenomena itu sangat mengesankan, terutama sejak tahun 2000," kata Godard, dikutip Republika dari The New York Times, awal Februari lalu.

Seiring pesatnya pertumbuhan umat Islam, jumlah masjid juga terus meningkat di Prancis. Hampir 150 masjid sedang dalam pembangunan, menambah jumlah masjid menjadi lebih dari 2.000 buah. Artinya, pertumbuhan masjid mencapai dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Bandingkan dengan gereja yang hanya terbangun 20 unit baru, sementara 60 gereja yang lama telah ditutup, sebagiannya berubah menjadi masjid.

Sentimen anti-Islam di AS juga tak kalah menarik. Seorang pemuda anggota band beraliran neo-Nazi menembak seorang penganut Sikh lantaran dia mengira penganut Sikh yang memakai surban itu sebagai seorang muslim.

Anehnya, bersamaan dengan meningkatnya sentimen anti-Islam, pertumbuhan agama samawi itu justru semakin pesat. Menurut penelitian, jumlah penganut Islam meningkat 2,6 juta setiap tahun, menjadikan umat Islam mendekati angka pengikut Yahudi sebagai agama kedua terbesar di AS.

Jumlah pemeluk Islam di AS terbanyak berasal dari kalangan Afro-Amerika. Lekatnya Islam dengan penduduk Negeri Paman Sam berkulit hitam tidak lepas dari sepak terjang sejumlah tokoh berpengaruh seperti Politisi Malcolm X dan petinju Muhammad Ali menggemparkan dunia karena mengikrarkan syahadat di puncak masa kegemilangannya.

Namun, bukan sekedar karena tokoh jika orang-orang berkulit hitam itu memilih Islam. Yang lebih substansi bagi mereka adalah, karena Islam tidak membedakan warna kulit. Semua setara di hadapan Allah. Shalat dalam satu shaf, haji di satu tempat. Tanpa diskriminasi, yang ada hanyalah ukhuwah Islamiyah. Inilah persaudaraan yang tidak didapati pada agama lainnya.

Di Kristen Protestan misalnya. Meskipun agama itu juga mengajarkan persamaan warna kulit, faktanya masih ada gereja yang membedakan warna kulit. [IK/Mdk/bsb]

Peningkatan Jumlah Mualaf di Prancis Tak Bisa Dibendung

Kebijakan diskriminatif Prancis terhadap Islam, termasuk pelarangan jilbab, tak mampu membendung arus mualaf di negeri itu.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis yang menangani masalah isu-isu agama, Bernard Godard, takjub dengan pertumbuhan umat Islam yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Fenomena itu sangat mengesankan, terutama sejak tahun 2000," kata Godard, dikutip Republika dari The New York Times, Senin (4/2).

Godard mengungkapkan, jumlah warga Prancis yang memeluk Islam pertahunnya mencapai 150 orang. Jumlah tersebut meningkat dua kal lipat selama 25 tahun terakhir.

Jelang Pergantian Tahun, Jumlah Mualaf Tionghoa Meningkat

Menjelang pergantian tahun 2011 ke 2012, jumlah komunitas Tionghoa yang memutuskan masuk Islam meningkat. Selain itu, dakwah di komunitas Tionghoa ditengarai semakin membuahkan hasil, tercermin dalam penerimaan keluarga Tionghoa terhadap anggota keluarga yang Muslim.

Di Masjid Lautze Jakarta, warga keturunan Tionghoa yang masuk Islam pada tahun 2011 mencapai 67 orang.

"Tahun ini saja, jumlah yang memeluk Islam mencapai 70 orang, 95 persennya komunitas Tionghoa, dan sisanya, warga Indonesia lainnya," ungkap Yusman Alfian, salah seorang takmir masjid Lautze, seperti dilaporkan Republika, Selasa (27/12).

Saking Banyaknya yang Masuk Islam, Masjid Ini Dijuluki “Masjid Mualaf”

Masjid yang berlokasi di Kota Creteil, Prancis ini sebenarnya bernama Masjid Sahaba. Namun, ia lebih sering dikenal dengan “Masjid Mualaf.” Sebutan “Masjid Mualaf” diberikan lantaran banyaknya non Muslim yang mengikrarkan syahadat di masjid di pinggiran kota kelas menengah itu, dari tahun ke tahun.

Bercat putih, masjid yang cukup besar itu juga dilengkapi menara dan berhiaskan mozaik rumit nan cantik. Semakin menambah keindahannya. Sejak dibangun pada 2008 lalu, masjid tersebut selalu menjadi rumah nyaman bagi aktivitas para mualaf negeri pasta tersebut. Saat hari Jumat tiba, jumlah mereka membludak membanjiri masjid. Para mualaf muda memenuhi ruang masjid menunaikan shalat Jumat.

3.000 Warga Belanda Masuk Islam

Bulan lalu, kabar masuk Islamnya Arnoud Van Doorn menggemparkan Belanda. Pasalnya, Van Doorn adalah teman Geert Wilder sekaligus mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV). Geert Wilders dikenal luas sebagai politisi anti-Islam yang pernah membuat film Fitna. Sedangkan PPV yang didirikannya juga dikenal sebagai partai politik berhaluan liberal yang menentang Islam.

Arnoud Van Doorn bukanlah satu-satunya mualaf di Belanda. Ia hanya satu dari ribuan warga Belanda yang masuk Islam. Saking banyaknya orang yang masuk Islam, Yayasan Yayasan Pencarian Islam (DIF) Belanda menggelar Hari Konversi Nasional setiap tahun.

Politisi Separtai Geert Wilders Masuk Islam, Belanda Gempar

Belanda digemparkan dengan masuk Islamnya Arnoud Van Doorn, baru-baru ini. Pasalnya, Van Doorn adalah teman Geert Wilder sekaligus mantan wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV). Geert Wilders dikenal luas sebagai politisi anti-Islam yang pernah membuat film Fitna pada 2008 lalu. Sedangkan PPV yang didirikannya juga dikenal sebagai partai politik berhaluan liberal yang menentang Islam.

Keislaman Van Doorn membuat lawan-lawan politiknya mem-bully habis-habisan. Mereka menyerang politisi itu dan menjulukinya sebagai “pengkhianat.”

"Menurut beberapa orang, saya ini pengkhianat," ujar Van Doorn seperti dikutip On Islam.

Mengapa Arnoud Van Doorn Masuk Islam? Ini Kisahnya

Masuk Islamnya Arnoud Van Doorn membuat Belanda gempar. Pasalnya, Van Doorn adalah teman Geert Wilder sekaligus mantan Wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV). Geert Wilders dikenal luas sebagai politisi anti-Islam yang pernah membuat film Fitna pada 2008 lalu. Sedangkan PPV yang didirikannya juga dikenal sebagai partai politik berhaluan liberal yang menentang Islam.

Apa alasan Van Doorn masuk Islam dan bagaimana ia mendapatkan hidayah? Berikut ini kisahnya:

Arnoud Van Doorn bukanlah nama baru dalam jagat perpolitikan Belanda. Ia aktif di PVV, bahkan menjadi salah satu pucuk pimpinan sebagai Wakil Ketua. Tetapi justru itulah yang mengusik hatinya. Mengapa partainya selalu memusuhi Islam? Rasa penasaran Van Doorn terhadap Islam semakin tak terbendung, hingga ia pun mulai mempelajari apa itu Islam yang sebenarnya.

Keponakan Tony Blair dan Pelajar Inggris Berbondong-bondong Masuk Islam

Fenomena mengejutkan terjadi di sekolah-sekolah Inggris. Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan, jumlah pelajar di Inggris yang masuk Islam terus bertambah signifikan.

Seperti dirilis Aljazeera, salah seorang pelajar yang masuk Islam adalah Alexandra. Siswa berusia 12 tahun putri Lauren Booth itu tidak lain adalah keponakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Alexandra mengikrarkan dua kalimat syahadat pada Ramadhan lalu. Setelah masuk Islam, Alexandra merasa bisa lebih rendah hati.

“Islam telah mengubah hidupku, memberiku kehormatan dan kerendahan hati. Aku juga menjadi lebih menghormati diri sendiri setelah memutuskan untuk mengenakan Jilbab,” kata Alexandra.

Julianne Scasny, Masuk Islam Setelah Hatinya Bergetar Membaca Al-Qur'an

25 April 1982, Julianne Scasny dilahirkan di Michigan, Amerika Serikat (AS). Ia lahir dari orangtua berdarah Polandia-Suriah. Dibesarkan sebagai Katolik, Julianne pernah berkeinginan menjadi biarawati.

Suatu hari ketika mengikuti pelajaran sejarah di sekolahnya, Julianne kagum dengan keberanian seorang siswa yang memprotes gurunya. Siswa Muslim itu meluruskan cerita guru yang salah tentang Islam saat ia membahas agama-agama besar di dunia.

‘’Wow, dia berani sekali membantah guru,’’ ujar Julianne. Dan sejak saat itu, Julianne mulai tertarik pada Islam.

Pencarian Membawa Hidayah
Penasaran dengan Islam membuat Julianne melakukan proses pencarian. Ia pun bertanya kepada temannya yang beragama Islam tentang perbedaan antara Katolik dan Islam. Sayangnya, temannya itu tak banyak memberi penjelasan. Julianne belum menemukan jawaban atas kepenasarannya.

Ingin Kristenkan Teman, Clay Malah Masuk Islam

Clay, pemuda tampan itu telah memeluk Kristen Evangelis selama 20 tahun. Sewaktu kuliah di Universitas Arizona, jiwa "misionaris"-nya tumbuh. Cita-citanya saat itu adalah mengkristenkan salah seorang temannya yang Muslim. Siapa sangka, justru Clay yang kemudian masuk Islam.

Jiwa "Misionaris"
Saat di bangku kuliah itu, Clay berusia antara 18-20 tahun. Ia sering belajar bersama teman-temannya di perpustakaan. Di antara teman kelompoknya itu, ada satu orang Muslim. Dalam kelompok itu, mereka sering terlibat pembicaraan di luar kuliah. Kadang-kadang masalah keagamaan.

Clay menginginkan temannya yang Muslim itu menjadi penganut Kristen. Clay bertekad mempengaruhinya. “Aku akan membawa orang ini menuju Kristus,” ujar Clay dalam hati.

Clay memulai misinya. Ia memberi masukan temannya tentang Kristen. Tidak hanya sekali, Clay mencobanya hingga beberapa kali. Bahkan ketika di rumah, Clay mendoakan teman Muslimnya supaya masuk Kristen.

Calon Guru Agama Katolik Masuk Islam, Seketika Malu Tak Tutup Aurat

Namanya Lia Rojas. Wanita asal Dallas, Texas ini memeluk Katolik sejak kecil. Satu setengah tahun lalu ia adalah calon guru agama Katolik yang mempersiapkan diri mengajar muridnya dengan memperdalam pengetahuan agama. Hampir setahun ia menyiapkan diri, tiba-tiba ia berubah 180 derajat dengan memeluk Islam, enam bulan yang lalu. Subhaanallah...

Rojas saat itu tengah mempersiapkan dirinya menjadi guru agama Katolik yang profesional. Ia ingin murid-muridnya nanti menyukai pelajaran yang ia berikan. Diantara materi yang ia persiapkan adalah "Mengapa Katolik." Untuk itu, Rojas juga sedikit banyak menyempatkan diri mengetahui Islam sebagai perbandingan.

Rojas yang akrab dengan teman-temannya, menceritakan persiapannya untuk memegang kelas agama. Rojas tidak sadar bahwa sebagian temannya adalah Muslim. “Saya punya beberapa teman Muslim tapi saya tidak tahu mereka adalah Muslim. Saya memberitahu mereka tentang kelas saya dan bagaimana saya sedang belajar tentang Islam,” ujar Rojas.

Pernah Kristenkan ribuan orang dalam Sepekan, Kini Lopez Casanova Masuk Islam

Nama lengkapnya Melissa Lopez Casanova. Ia lahir dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Protestan yang sangat taat. Dalam keluarganya ada beberapa pastor dan pendeta. Orang tuanya menginginkan agar Lopez menjadi pemimpin Kristen. Karenanya, sejak kecil ia dimasukkan di sekolah khusus untuk mempelajari Alkitab.

Pada musim panas 2008, bersama para pastor, Lopez melakukan perjalanan ke Jamaika untuk sebuah misi Kristenisasi dengan membantu orang-orang miskin di sana. Ia dan timnya berhasil mengkristenkan ribuan orang dalam pekan itu.

Sepulang dari Jamaika, Lopez berdoa memohon petunjuk. Ia ingin melakukan lebih banyak pengabdian pada Tuhan. “Permintaan itu dijawab-Nya dengan memberiku seorang teman Muslim," katanya.

Ia beberapa kali mengajak teman Muslimnya itu ke gereja dan berpikir bahwa temannya akan terpengaruh dan menjadi seorang Kristen sepertinya.

Suatu saat, temannya mengatakan bahwa gereja adalah tempat yang bagus, tetapi ia menyayangkan kepercayaan jamaatnya yang memercayai Trinitas.

“Sayangnya, temanku salah menguraikan pengertian dari Trinitas itu. Aku hanya tertawa dan meralatnya,“ kata Lopez.

Lopez sempat berpikir tentang betapa fatalnya jika ia melakukan hal yang sama. Memberikan komentar soal agama lain yang tidak dipahami dengan baik adalah sesuatu yang dinilainya sebagai ucapan yang kurang berpendidikan.

Ia pun memutuskan mempelajari hal-hal mendasar tentang Islam. Lopez mulai menemukan persamaan antara Kristen dan Islam. Itu terjadi ketika ia mengetahui bahwa ternyata Yudaisme, Kristen, dan Islam berbagi kisah dan nabi serta ketiganya dapat diusut asal muasalnya ingga bertemu dalam silsilah sejarah yang sama.

“Sebenarnya, lebih banyak persamaan antara Kristen dan Islam dibanding perbedaan antara keduanya,“ kata Lopez.

Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum, dengan lutut dan kepala di atas lantai. “Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hendak makan di tempat-tempat umum.“

Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan menggunakan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Al-Quran di mobilnya karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat.

“Agar sopan, aku mengizinkannya. Selanjutnya, aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya,“ kata Lopez.

Hal yang tidak diduga pun terjadi. Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Al-Qur'an yang didengarnya memunculkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan kebingungan yang tak bisa dijelaskan.

“Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen," katanya.

Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya, Lopez akhirnya memutuskan untuk mengenal jauh tentang Islam. Namun, hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, “Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan-Mu daripada hidup selama satu hari, namun jauh dari-Mu.“

Lopez berpikir, mengalami kecelakaan mobil saat menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah membuktikan pilihan yang salah. Namun, ia tiba di tujuan dengan selamat, dan mengikrarkan keislamannya di hadapan publik.

Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez memeluk Islam. “Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan," kenangnya mengingat perubahan terbaik dalam kehidupannya. [Sumber: Republika]

Masuk Islam, Mantan Asisten Pastor Kini Hafal Qur'an

Nama aslinya Yulio da Costa Freitas. Lahir 5 Januari 1977 di dusun Baruwali, Lautem, Timor-Timur. Semula, Yulio adalah seorang penganut agama Katholik yang aktif dalam aktivitas gereja. Bahkan, Yulio dipercaya membantu pastor dalam kegiatan rutin gereja, terutama misa mingguan.

Seiring waktu, keyakinan Yulio mulai goyah. Tiga tahun membantu pastor di gereja, Yulio mengaku sering mendengar bisikan di antara teman-temannya yang ragu akan kebenaran agama yang dipeluknya.

Hati Yulio pun semakin gundah mendapati sanak saudaranya banyak yang memeluk Islam. Keyakinannya terhadap Katholik mulai luntur. Yulio pun mulai melirik agama Islam. Acara siraman rohani agama Islam yang ditayangkan televisi nasional mulai menarik perhatiannya.

Suatu hari, Ustaz Zakaria Fernandes, salah satu pamannya yang menjadi dai di Lautem mulai mendekati dan mengajaknya untuk masuk Islam. Yulio pun tertarik dengan ajakan sang paman. Meskipun dihalangi oleh kedua orangtua dan sebagian keluarganya, niat Yulio tak terbendung. Kesungguhannya akhirnya direstui oleh kedua orangtuanya. Yulio masuk Islam.

Selasa, 16 April 2013

Masuk Islam, Kini Peraih MTV Europe Music Awards Ini Berjilbab

Lahir di Nikosia, Siprus, 30 Juli 1980 lalu, Diam's memiliki nama asli Mélanie Georgiades. Menjelang dewasa, Diam's menjadi rapper Perancis yang terkenal.

Album pertamanya "Premier Mandat" terbit pada tahun 1999, saat usianya menginjak 19 tahun. Sepuluh tahun kemudian lima album telah dihasilkannya.

Sedikitnya, delapan penghargaan musik diterimanya sejak tahun 2004 hingga 2007. yang paling fenomenal adalah saat Diam's meraih MTV Europe Music Awards pada tahun 2006.

Namun, di puncak karirnya itu, Diam's malah mengalami depresi. "Di puncak kesuksesan karir, saya menderita depresi berat. Saya telah mengunjungi banyak psikolog, tapi tidak satu pun dari mereka yang bisa membantu saya," kenang pemilik nama asli Mélanie Georgiades itu.

Diam's mengaku mulai menemukan jawaban atas segala kegalauan jiwanya ketika melihat seorang rekan Muslim-nya menunaikan shalat. Sejak saat itu, ia mulai mempelajari Islam dengan membaca terjemah kitab suci Al-Qur'an.

"Memeluk Islam adalah hasil perenungan pribadi saya setelah mempelajari agama ini dan membaca Al-Qur'an," kata Diam's yang memeluk Islam pada 2008 silam.

Setelah masuk Islam, kini Diam's mengenakan jilbab dan lebih fokus pada kegiatan-kegiatan sosial. Diantaranya, membantu anak-anak yatim. [IK/Wkp/Rpb/Mua]

Kisah Nyata Heather Matthews, Dari Gila Pesta Menuju Cahaya Islam

Sampai semester kedua tahun 2012 lalu, Heather Matthews masih berpenampilan super-minim. Wanita Inggris yang kini berusia 28 tahun ini, pada saat itu juga tergolong gila pesta dan suka minum alkohol.



Jalan Matthews menuju Islam diawali ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang bercerai pada 2011 lalu, curiga pada agama yang baru dianut mantan suaminya itu. Ia pun kemudian banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Kisah Nyata Di Balik Masuk Islamnya Petugas Guantanamo

Masuk Islamnya petugas keamanan penjara Guantanamo menjadi salah satu kisah nyata paling menarik dari CNN. Media raksasa Amerika Serikat (AS) itu juga mengungkapkan bagaimana dan mengapa Terry Holdbrooks yang atheis itu bisa memeluk Islam.

Mediaite.com melansir cerita luar biasa dari CNN itu, Sabtu (7/4). Kisah dimulai saat Holdbrooks tiba di Guantanamo pada tahun 2003. Pria berusia 19 tahun itu adalah seorang penganut atheis.

Tugas menjaga Guantanamo membuat Holdbrooks dapat menyaksikan dari dekat bagaimana kehidupan para tahanan Muslim. Ia juga menyempatkan berkomunikasi dengan sejumlah tahanan yang bisa berbahasa Inggris.

Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang

Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan, untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru lima tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.

Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.

Kisah Nyata, Mendapat Istri Jelita Karena Mengembalikan Kalung Permata

Kisah nyata ini bermula di Makkah, tempat Al Qadhi tinggal saat itu. Nama lengkap lelaki shalih itu adalah Al Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi.

Suatu hari, Al Qadhi didera rasa lapar yang luar biasa. Ia tidak memiliki uang sepeserpun, ia juga tak menemukan makanan apapun untuk mengganjal perutnya.

Dalam kondisi demikian, Al Qadhi menemukan sebuah kantung dari sutra, yang diikat dengan sutra pula. Ia pun kemudian membawa kantung itu ke rumahnya. Betapa terkejutnya Al Qadhi, ternyata isi kantung itu adalah sebuah kalung permata. Sangat indah. Bahkan Al Qadhi belum pernah melihat kalung seperti itu.